Terkuak! Inilah Akar Masalah Jerawat Membandel dan Cara Mengatasinya
loading...
Hampir semua orang dewasa pernah bermasalah dengan wajah yang ditumbuhi jerawat. Sebagian orang bahkan hingga kini masih berkutat dengan masalah tersebut.
Pasalnya, betapun sudah membenahi pola makan dan melakukan berbagai perawatan, toh jerawat tak kunjung lenyap. Celakanya, bukan cuma di wajah, masalah jerawat juga kerap muncul di area dada dan punggung. Cara mengatasinya dapat dilihat di sini.
Lantas apa yang musti dilakukan? Bisa jadi akar permasalahannya jauh lebih dalam, sedalam akar rambut.
Studi baru tentang jerawat
Studi baru menguak bahwa penyebab potensial jerawat yang mungkin belum pernah terkuak selama ini, yakni berkait bentuk foliker rambut yang dipengaruhi secara genetis. Studi ini dilakukan oleh para ilmuan dari salah satu Biomedical Research Centres National nstitute for Health Research. Dilakukan penelitian genetika pada hampir 27 ribu orang. 5.602 di antara peserta mengalami masalah jerawat yang parah.
Penelitian ini berusaha fokus pada varian genetika yang paling sering muncul pada peserta dengan jerawat. Di antara varian tersebut, jumlah yang cukup signifikan memengaruhi perkembangan foliker rambut.
Perlu Anda ketahui, foliker rambut merupakan organ dinamis pada lapisan kulit kepala yang terdiri atas 20 jenis dan fungsi sel yang berbeda. Folikel juga memiliki fungsi mengatur pertumbuhan rambut melalui interaksi kompleks antara hormon, sel kekebalan tubuh, dan neuropeptida.
Akar masalah munculnya jerawat membandel
Rupanya inilah yang menjadi akar masalah jerawat membandel dan menjadi sangat sulit untuk diatasi. Peneliti berkesimpulan bahwa bentuk foliker rambut tertentu menghasilkan "area folikel yang rentan terhadap kolonisasi bakteri dan mengakibatkan terjadinya peradangan". Maksudnya, foliker yang seperti inilah yang punya kecenderungan menjebak bakteri dan menyebabkan jerawat.
Dari hasil studi baru ini, diharapkan dikemudian hari dapat ditemukan kemajuan signifikan dalam pengobatan jerawat. Dengan begitu, perawatan untuk menghilangkan jerawat dapat dilakukan secara jauh lebih efektif. Yakni, juga berfokus pada pengembangan dan pemeliharaan foliker rambut yang bertujuan untuk mencegah penumpukan bakteri.
Pasalnya, sebelumnya belum pernah dilakukan pendekatan genetik untuk mengobati jerawat. Pengobatan yang selama ini dilakukan hanya berfokus pada memerangi bakteri dan mengurangi peradangan.
Penemuan dari studi baru ini memang tak serta merta memecahkan masalah jerawat. Tapi paling tidak dapat memberikan pencerahan tentang kemungkinan akar permasalah jerawat membandel dan pengembangan pengobatan yang lebih efektif.
Di Inggris, sekitar 80% masalah jerawat dialami oleh mereka di rentang usia 11-30 tahun. Di Amerika Serikat, 12-24 tahun. Sedangkan di Indonesia, prevalensi jerawat tertinggi dialami wanita di rentang usia 14-17 tahun, sedangkan pada laki-laki di rentang usia 16-19 tahun.
Sumber: beritagar.id
Pasalnya, betapun sudah membenahi pola makan dan melakukan berbagai perawatan, toh jerawat tak kunjung lenyap. Celakanya, bukan cuma di wajah, masalah jerawat juga kerap muncul di area dada dan punggung. Cara mengatasinya dapat dilihat di sini.
Lantas apa yang musti dilakukan? Bisa jadi akar permasalahannya jauh lebih dalam, sedalam akar rambut.
sumber: sehatcenter.com |
Studi baru tentang jerawat
Studi baru menguak bahwa penyebab potensial jerawat yang mungkin belum pernah terkuak selama ini, yakni berkait bentuk foliker rambut yang dipengaruhi secara genetis. Studi ini dilakukan oleh para ilmuan dari salah satu Biomedical Research Centres National nstitute for Health Research. Dilakukan penelitian genetika pada hampir 27 ribu orang. 5.602 di antara peserta mengalami masalah jerawat yang parah.
Penelitian ini berusaha fokus pada varian genetika yang paling sering muncul pada peserta dengan jerawat. Di antara varian tersebut, jumlah yang cukup signifikan memengaruhi perkembangan foliker rambut.
Perlu Anda ketahui, foliker rambut merupakan organ dinamis pada lapisan kulit kepala yang terdiri atas 20 jenis dan fungsi sel yang berbeda. Folikel juga memiliki fungsi mengatur pertumbuhan rambut melalui interaksi kompleks antara hormon, sel kekebalan tubuh, dan neuropeptida.
Akar masalah munculnya jerawat membandel
sumber: hipwee.com |
Rupanya inilah yang menjadi akar masalah jerawat membandel dan menjadi sangat sulit untuk diatasi. Peneliti berkesimpulan bahwa bentuk foliker rambut tertentu menghasilkan "area folikel yang rentan terhadap kolonisasi bakteri dan mengakibatkan terjadinya peradangan". Maksudnya, foliker yang seperti inilah yang punya kecenderungan menjebak bakteri dan menyebabkan jerawat.
Dari hasil studi baru ini, diharapkan dikemudian hari dapat ditemukan kemajuan signifikan dalam pengobatan jerawat. Dengan begitu, perawatan untuk menghilangkan jerawat dapat dilakukan secara jauh lebih efektif. Yakni, juga berfokus pada pengembangan dan pemeliharaan foliker rambut yang bertujuan untuk mencegah penumpukan bakteri.
Pasalnya, sebelumnya belum pernah dilakukan pendekatan genetik untuk mengobati jerawat. Pengobatan yang selama ini dilakukan hanya berfokus pada memerangi bakteri dan mengurangi peradangan.
Penemuan dari studi baru ini memang tak serta merta memecahkan masalah jerawat. Tapi paling tidak dapat memberikan pencerahan tentang kemungkinan akar permasalah jerawat membandel dan pengembangan pengobatan yang lebih efektif.
Di Inggris, sekitar 80% masalah jerawat dialami oleh mereka di rentang usia 11-30 tahun. Di Amerika Serikat, 12-24 tahun. Sedangkan di Indonesia, prevalensi jerawat tertinggi dialami wanita di rentang usia 14-17 tahun, sedangkan pada laki-laki di rentang usia 16-19 tahun.
Sumber: beritagar.id
loading...