Home · Contact · Privacy Policy · Sitemap · Resep Masakan · Cemilan · Minuman Segar · Gaya Hidup

Super Ganas! Begini Cara Paling Tepat Menjinakkan Kanker Mulut


loading...
Kanker mulut merupakan salah satu jenis penyakit kanker yang tumbuh pada jaringan lunak mulut atau mukosa. Umumnya, penyakit ini menjangkiti orang berusia dewasa (kisaran 40 tahun), namun tak menutup kemungkinan juga terjadi pada kelompok usia muda.

Ikatan Spesialiasas Penyakit Mulut Indonesia (ISPMI) merilis bahwa ditemukan hampir 20% kasus kanker mulut terjadi pada rentang usia 22-34 tahun. Kasus ini diperkirakan meningkat menjadi 21,5% pada 2020. Sedangkan di tahun 2012, kasus kanker mulut di Indonesia mencapai 5.329 kasus.

Angka harapan hidup

sumber: wikihow

Kanker mulut disebut-sebut lebih ganas dibanding jenis kanker lainnya, seperti kanker paudara (bahan makanan paling manjur untuk menjaga kesehatan payudara cek di sini) di stadium yang sama. Hal ini berkait dengan angka harapan hidup.

"Belum ditemukan kasus kanker mulut yang penderitanya bisa survive sampai lima tahun, seperti kanker payudara di stadium yang sama. Artinya, prognosis kanker mulut lebih buruh," ujar Dr. drg. Rahmi Amtha, SP.PM., Ketua ISPMI.

Beruntungnya, kesadaran dan pemahaman masyarakat belakangan ini soal kanker mulut terus meningkatan angka harapan hidup. Angka harapan hidup yang pada tahun 2009 yang hanya 13 bulan, meningkat menjadi 24 bulan di tahun 2016. Dan, meningkat lagi menjadi 30 bulan pada tahun 2018. Oleh sebab itu, faktor edukasi masyarakat menjadi sangat penting untuk meningkatkan angka harapan hidup.

Penyembuhan kanker mulut membutuhkan biasa yang mahal dan waktu yang cukup panjang. Pasalnya, penderita wajib menjalani berbagai rangkaian pengobatan, mulai dari kemoterapi, radioterapi, hingga terapi target. Bahkan, jika kondisisnya sudah parah, maka salah satu pilihannya adalah operasi menyingkirkan tumor.

Sirih dan pinang tua

sirih dan pinang tua
sumber: oskarseba.wordpress.com

Hal yang cukup mengejutkan dikemukakan Rahmi. Ketua ISPMI ini mengungkapkan bahwa selain kebiasan merokok dan konsumsi alkohol, risiko tertinggi ditemukan pada orang yang punya kebiasan menyirih berdasar hasil studi yang dilakukan di Jakarta dan NTT belum lama ini.

Meski tak dinafikan bahwa menyirih punya manfaat positif untuk menguatkan gigi dan mencegah pertumbuhan bakteri, tapi menyirih yang dicampur dengan pinang tua, justru meningkatkan risiko kanker ulut. Pasalnya, berdasarkan klarifikasi WHO disebutkan, pindang mengandung karsinogenik atau pemicu kanker, seperti arecoline, arecaidine, guvacine, dan guvacoline.

Samuri

Meski tergolong penyakit super ganas yang memiliki angka harapan hidup pendek, namun bukan berarti penyakit ini tidak dapat dijinakkan. Cara yang paling tepat adalah dengan melakukan deteksi secara dini dengan metode 'Sadari Mulut Sendiri' (Samuri). Pasalnya, gejala kanker mulut dapat dilihat secara mudah.

Adapun beberapa gejala kanker mulut yang perlu diwaspadai sejak dini, seperti, perubahan warna mukos, rasa sakit yang menetap pada tempat yang sama, sariawan yang tak kunjung sembuh, pembengkakan kelenjar getah bening, pendarahan tak normal, gejala disfungsi, serta berat badan menurun tanpa sebab. Selain itu, gejala kanker mulut lain yang juga wajib diwaspadai, antara lain, sulit menelan, kekakuan lidah, lesi (jaringan yang abnormal pada tubuh), trimsus (keterbatasan pergerakan rahang), sulit mengunyah, dan gigi goyang tanpa sebab.

9 langkah Samuri

cara melakukan samuri (sadari mulut sendiri)
sumber: harnas.co

Lantas bagaimana mendeteksi dini kanker mulut dengan Samuri? Ada 9 langkah untuk melakukan Samuri, yakni;

1. Cuci tangan hingga bersih.

2. Berdiri di depan cermin.

3. Periksa bibir bagian atas dan bawah.

4. Periksa gusi atas dan bawah.

5. Periksa pipi bagian kakan dan kiri.

6. Periksa lidah bagian atas dan bawah.

7. Periksa rongga mulut atas dan bawah.

8. Periksa lidah sisi kanan dan kiri.

9. Periksa kelincahan lidah, kekakuan lidah, dan pergerakan lidah.

Lakukan Samuri sesering mungkin, entah pada pagi atau malam hari, baik sebelum atau sesudah gosok gigi di pagi atau malam hari. Lakukan setidaknya sepekan sekali. Semoga bermanfaat!

Sumber: beritagar.id, antaranews.com
loading...